Minggu, 15 Juli 2012

Mengenal Chlamydia, Klamidia

Penyakit Klamidia tergolong dalam infeksi menular seksual (IMS) pada manusia yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Istilah infeksi Klamidia dapat juga merujuk kepada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri dari keluarga Chlamydiaceae. C. trachomatis hanya ditemukan pada manusia. dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata. Penyakit ini adalah merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia – yang diperkirakan sekitar 2,3 juta orang di Amerika Serikat yang terinfeksi Klamidia.
C. trachomatis dapat ditemukan tinggal di dalam sel manusia. Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal, atau oral, dan dan dapat mengakibatkan bayi tertular dari ibunya selama masa persalinan. Antara setengah dan tiga perempat dari semua wanita yang mengidap Klamidia pada leher rahim (cervicitis) tidak memiliki gejala dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Pada pria, infeksi terjadi pada saluran kencing (urethritis) gejalanya : keluarnya putih dari penis dengan atau tanpa rasa sakit pada kencing (dysuria) dan menyebabkan peradangan pada daerah pernyimpanan dan kantung sperma (epididymitis). Gejala yang kadang muncul pada wanita yaitu rasa panas terbakar pada pinggul. Jika Tanpa perawatan, Klamidia dapat menyebabkan infeksi serius reproduksi dan masalah-masalah kesehatan lainnya dengan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Klamidia mudah diobati dengan antibiotik. Pada wanita, klamidia dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PRP) yang berakibat wanita tersebut menjadi mandul (tidak dapat mempunyai anak).
Manifestasi klinis dari uretritis kadang sulit dibedakan dengan gonore dan termasuk adanya discharge mukopurulen dalam jumlah sedikit atau sedang, gatal pada uretra dan rasa panas ketika buang air kecil. Infeksi tanpa gejala bisa ditemukan pada 1 – 25 % pria dengan aktivitas seksual aktif. Komplikasi dan gejala sisa mungkin terjadi dari infeksi uretra pada pria berupa epididimitis, infertilitas dan sindroma Reiter. Pada pria homoseksual, hubungan seks anorektal bisa menyebabkan proktitis klamidia.

Diagnosis
Bagi wanita aktif seksual yang tidak hamil, skrining dianjurkan pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun dan wanita lainnya yang beresiko terinfeksi. Faktor risiko mencakup sejarah klamidia atau infeksi menular seksual lainnya, memiliki mitra seksual baru atau banyak mitra seksual, dan penggunaan kondom yang tidak konsisten. Para ahli masih belum menemukan kesepakatan universal apakah screening penting untuk laki-laki.
Diagnosis terhadap infeksi-infeksi klamidia genital berkembang pesat dari tahun 1990-an sampai 2006. Nucleic acid amplification tests (NAAT), seperti pada  polymerase chain reaction (PCR), transcription mediated amplification (TMA), dan DNA strand displacement amplification (SDA) sekarang menjadi tes-tes andalan. NAAT untuk klamidia dapat dilakukan dengan mengambil sampel spesimen yang dikumpulkan dari leher rahim (perempuan) atau uretra (laki-laki).
Pengobatan
Infeksi C. trachomatis dapat disembuhkan dengan antibiotik secara efektif setelah terdeteksi.  Centers for Disease Control (CDC – US) menyediakan pedoman untuk perawatan berikut:
* Azitromisin 1 gram oral sebagai dosis tunggal, atau
* Doxycycline 100 mg dua kali sehari selama tujuh hingga empat belas hari.
* Tetrasiklin
* Eritromisin

Sumber : http://pisangkipas.wordpress.com/2009/05/04/chlamydia-klamidia/

Selasa, 10 Juli 2012

Mengenal Gonorrhea, GO, Gonore

Penyakit gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae  yang paling sering diderita oleh orang yang sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan baik, dengan intensitas tinggi maupun rendah. Gonore (GO) – kadang juga disebut kencing nanah – tergolong dalam  Infeksi / penyakit menular seksual (IMS) yaitu bisa menular melalui hubungan seksual (vaginal, anal, oral). Kasus GO paling sering terlihat pada pria yaitu kencing bernanah dan rasa panas pada saluran kencing pria sesudah kencing. Pada wanita, kasus ini sebenarnya juga ada tapi tidak terlihat dan terasa ‘sensasinya’ seperti yang pria rasakan. Pada pria, jika GO dibiarkan maka akan menyebar ke seluruh organ tubuh termasuk jantung, penyebaran ke arah kantung buah zakar akan menyebabkan peradangan (epididymitis).

Selain bergejala rasa panas terbakar setelah kencing, jika batang penis diurut dari pangkal ke ujung penis akan keluar cairan putih mirip susu, ada yang putih ada pula yang agak keruh. Bagaimanapun warnanya, periksakan sesegera mungkin kepada dokter karena semakin lama diobati maka akan menyebabkan bakteri Neisseria gonorrhea ini akan menyebar ke semua organ tubuh dan menjadi pintu gerbang masuknya HIV. Tidak usah malu datang ke dokter karena penyakit ini adalah penyakit yang sering terjadi.
HUbungan seks anal juga dapat menularkan bakteri ini karena sedemikian gampangnya bakteri menular. Oh iya, penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit ini. Pastikan kondom yang anda pakai masih baru dan tidak rusak atau kadaluarsa. Hindari juga oral seks jika itu tidak penting sekali karena bakteri ini juga bisa menular lewat mulut-mulut, mulut-penis/vaginal, mulut-anal.
Hindari penggunaan antibiotik tanpa resep dokter karena akan membuat bakteri ini kebal terhadap obat antibiotik tersebut. Adalah suatu mitos jika ada orang yang beranggapan bahwa dengan meminum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks dapat mencegah seseorang terinfeksi GO.
Pencegahan terbaik, sebaiknya anda tidak melakukan hubungan seksual dengan orang tidak jelas riwayat hubungan seksualnya di masa lalu, kalau bisa cuma hanya dengan satu pasangan seks. Gunakan akal sehat anda sebelum memutuskan mau berhubungan seks (kecuali kalo diperkosa tentunya), se-cinta, se-nafsu, dan se-pasrah apapun itu :p. Kecuali jika anda memang membuka anda untuk ditulari oleh GO dan IMS lainnya.
Mulai kebal obat
Penyakit menular seksual gonore atau lebih dikenal kencing nanah berpotensi menjadi resisten pada obat  bila dokter tidak menemukan cara baru untuk mengobatinya. Peringatan itu disampaikan Cathrine Ison, pakar gonore, dalam pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Manila, Filipina. “Bakteri penyebab gonore adalah bakteri yang sangat pintar. Jika kita tidak mencegahnya untuk beradaptasi, bukan tidak mungkin penyakit ini akan jadi penyakit infeksi yang sulit ditangani,” kata Ison dari Britain’s Health Protection Agency.
Secara umum, WHO memperkirakan, sedikitnya terdapat 340 juta kasus penyakit menular seksual yang dapat diobati, termasuk sifilis, chlamydia, gonore, dan sebagainya, setiap tahunnya pada orang berusia 15-49 tahun. Insiden gonore tertinggi di dunia ada di negara subsahara Afrika dan Asia Tenggara.
Ison menambahkan, jenis (strain) bakteri gonore Neisseria mulai resisten dan tak lama lagi akan kebal pada berbagai antibiotik saat ini. “Cefixime dan ceftriaxone masih efektif, tetapi ada tanda-tanda bakteri mulai kebal, terutama pada cefixime,” katanya.
Tanda-tanda gonore mulai resisten pada berbagai jenis obat (menjadi superbug) telah terlihat di Jepang. Pejabat kesehatan di sana menyarankan untuk menambah dosis antibiotik guna mengobati gonore meski masih memakai jenis antibiotik yang sama. Tren resistensi bakteri gonore ini juga terjadi di Hongkong, China, Australia, dan beberapa negara di Asia. Ison mengatakan, cara terbaik untuk mengurangi risiko penularan gonorea adalah penggunaan kondom dan memakai dua jenis antibiotik yang berbeda untuk mengobati penyakit ini.
Cara pengobatan seperti itu juga dipakai dalam mengobati tuberkulosis dan cukup efektif sehingga bakteri lebih sulit menaklukkan jenis obat.  “Ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai untuk gonore. Karena itu, menggunakan lebih dari satu jenis pada satu waktu mungkin bisa mencegah terjadi resistensi,” papar Ison.