Penyakit Klamidia tergolong dalam infeksi
menular seksual (IMS) pada manusia yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis. Istilah infeksi Klamidia dapat juga merujuk
kepada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri dari keluarga
Chlamydiaceae. C. trachomatis hanya ditemukan
pada manusia. dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata.
Penyakit ini adalah merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh
dunia – yang diperkirakan sekitar 2,3 juta orang di Amerika Serikat
yang terinfeksi Klamidia.
C. trachomatis dapat ditemukan tinggal di
dalam sel manusia. Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual
secara vaginal, anal, atau oral, dan dan dapat mengakibatkan bayi
tertular dari ibunya selama masa persalinan. Antara setengah dan tiga
perempat dari semua wanita yang mengidap Klamidia pada leher rahim
(cervicitis) tidak memiliki gejala dan tidak tahu bahwa mereka
terinfeksi. Pada pria, infeksi terjadi pada saluran kencing (urethritis)
gejalanya : keluarnya putih dari penis dengan atau tanpa rasa sakit
pada kencing (dysuria) dan menyebabkan peradangan pada daerah
pernyimpanan dan kantung sperma (epididymitis). Gejala yang kadang
muncul pada wanita yaitu rasa panas terbakar pada pinggul. Jika Tanpa
perawatan, Klamidia dapat menyebabkan infeksi serius reproduksi dan
masalah-masalah kesehatan lainnya dengan baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Klamidia mudah diobati dengan antibiotik. Pada wanita,
klamidia dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PRP) yang berakibat
wanita tersebut menjadi mandul (tidak dapat mempunyai anak).
Manifestasi klinis dari uretritis kadang
sulit dibedakan dengan gonore dan termasuk adanya discharge mukopurulen
dalam jumlah sedikit atau sedang, gatal pada uretra dan rasa panas
ketika buang air kecil. Infeksi tanpa gejala bisa ditemukan pada 1 – 25 %
pria dengan aktivitas seksual aktif. Komplikasi dan gejala sisa mungkin
terjadi dari infeksi uretra pada pria berupa epididimitis, infertilitas
dan sindroma Reiter. Pada pria homoseksual, hubungan seks anorektal
bisa menyebabkan proktitis klamidia.
Diagnosis
Bagi wanita aktif seksual yang tidak
hamil, skrining dianjurkan pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun
dan wanita lainnya yang beresiko terinfeksi. Faktor risiko mencakup
sejarah klamidia atau infeksi menular seksual lainnya, memiliki mitra
seksual baru atau banyak mitra seksual, dan penggunaan kondom yang tidak
konsisten. Para ahli masih belum menemukan kesepakatan universal apakah
screening penting untuk laki-laki.
Diagnosis terhadap infeksi-infeksi klamidia genital berkembang pesat
dari tahun 1990-an sampai 2006. Nucleic acid amplification tests (NAAT),
seperti pada polymerase chain reaction (PCR), transcription mediated
amplification (TMA), dan DNA strand displacement amplification (SDA)
sekarang menjadi tes-tes andalan. NAAT untuk klamidia dapat dilakukan
dengan mengambil sampel spesimen yang dikumpulkan dari leher rahim
(perempuan) atau uretra (laki-laki).
Pengobatan
Infeksi C. trachomatis dapat disembuhkan
dengan antibiotik secara efektif setelah terdeteksi. Centers for
Disease Control (CDC – US) menyediakan pedoman untuk perawatan berikut:
* Azitromisin 1 gram oral sebagai dosis tunggal, atau
* Doxycycline 100 mg dua kali sehari selama tujuh hingga empat belas hari.
* Tetrasiklin
* Eritromisin
* Doxycycline 100 mg dua kali sehari selama tujuh hingga empat belas hari.
* Tetrasiklin
* Eritromisin
Sumber : http://pisangkipas.wordpress.com/2009/05/04/chlamydia-klamidia/